Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan pendidikan merupakan kunci keberhasilan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Partisipasi masyarakat dapat terlihat dari berbagai aspek, mulai dari dukungan dalam penyediaan fasilitas pendidikan hingga keterlibatan dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan pendidikan.
Menurut Direktur Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Didik Suhardi, partisipasi masyarakat sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. “Masyarakat harus turut serta dalam proses pengelolaan pendidikan, karena merekalah yang paling memahami kebutuhan dan kondisi di lingkungan mereka,” ujarnya.
Partisipasi masyarakat juga diakui oleh pakar pendidikan, Prof. Anies Baswedan. Menurutnya, “Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan pendidikan dapat menciptakan sinergi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan.”
Salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan pendidikan adalah melalui program Parent Teacher Association (PTA) di sekolah. Melalui PTA, orangtua siswa dapat aktif terlibat dalam kegiatan sekolah, memberikan masukan, serta turut mendukung penyelenggaraan pendidikan.
Selain itu, partisipasi masyarakat juga dapat terlihat dalam bentuk komite sekolah yang melibatkan berbagai pihak, seperti guru, orangtua siswa, dan tokoh masyarakat setempat. Dengan adanya komite sekolah, keputusan terkait kebijakan sekolah dapat diambil secara partisipatif dan representatif.
Dengan demikian, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau sekolah semata, tetapi merupakan tanggung jawab bersama untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas. Sebagaimana yang dikatakan oleh Nelson Mandela, “Pendidikan adalah senjata paling kuat yang bisa kita gunakan untuk mengubah dunia.” Oleh karena itu, mari kita bersama-sama berpartisipasi dalam pengelolaan pendidikan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.